Senin, 01 September 2008

RAKERNIS PSN PERISAI PUTIH DKI JAKARTA



RAKERNIS PSN PERISAI PUTIH DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN
A. MANDAT
Mandat yang berkait dengan PSN Perisai Putih DKI Jakarta:
1. Mandat formal: Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PSN Perisai Putih dan peraturan-lain yang relevan.
Berdasarkan kurikulum PSN Perisai Putih, maka tujuan PSN Perisai Putih adalah:
a. Mengembangkan sikap professional dalam lingkup keahlian Seni Beladiri Pencak Silat
b. Mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan PSN Perisai Putih dalam lingkup keahlian Seni Beladiri Pencak Silat
c. Menjadi warga Negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
2. Mandat informal: Isu dan tuntutan globalisasi, isu dan tuntutan masyarakat umum, otonomi/desentralisasi Pendidikan, tuntutan IPSI, perkembangan IPTEK, dll.

B. STAKEHOLDER PSN PERISAI PUTIH DKI JAKARTA
Stakeholder adalah orang, kelompok, atau organisasi yang dapat menuntut perhatian organisasi, sumberdaya, atau output, atau segala sesuatu yang dipengaruhi oleh output organisasi yang bersangkutan.
Stakeholder utama (key stakeholders) PSN Perisai Putih DKI Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Siswa, Pelatih, Tenaga Administrasi PSN Perisai Putih DKI Jakarta.
2. Pengwil IPSI DKI Jakarta .
3. Pengda IPSI DKI Jakarta.
4. IPSI tingkat Nasional
5. Perguruan Tinggi/Universitas
6. Masyarakat umum
7. Donatur (Penyandang Dana)

C. BISNIS INTI (CORE BUSINESS)
Bisnis Utama (Core business) PSN Perisai Putih DKIJakarta meliputi:
1. Pendidikan dan Pelatihan Seni Beladiri Pencak Silat yang mencakup: program keahlian Kepelatihan.
2. Pendidikan dan Pelatihan Seni Beladiri Pencak Silat yang mencakup: program keahlian Perwasitan.
3. Pendidikan dan Pelatihan Seni Beladiri Pencak Silat yang mencakup: program keahlian Olahraga.
4. Pendidikan dan Pelatihan Seni Beladiri Pencak Silat yang mencakup: program keahlian Seni Pencak Silat.
5. Pendidikan dan Pelatihan Seni Beladiri Pencak Silat yang mencakup: program keahlian Beladiri.
6. Pendidikan dan Pelatihan Seni Beladiri Pencak Silat yang mencakip : program keahlian Mental Spritual.
7. Pengembangan Unit Produksi, mencakup Atribut dan Asesories PSN Perisai Putih.

BAB IIVISI, MISI, DAN NILAI-NILAI

A. VISI
Visi PSN Perisai Putih DKI Jakarta.
Menjadikan PSN Perisai Putih Berstandar Nasional untuk menghasilkan Pendekar Silat yang professional dan Mandiri.

B. MISI
Misi PSN Perisai Putih DKI Jakarta adalah:- Meningkatkan Kemampuan Anggota Yang memiliki kompetensi Berstandar Nasional.- Mengembangkan Sistim Pelatihan yang bersertifikasi.- Meningkatkan Pelayanan untuk memberikan kepuasan anggota.- Meningkatkan Kompetensi SDM Perisai Putih untuk memenuhi tuntutan anggota.- Meningkatkan Pengadaan prasarana untuk mendukung diklat yang optimal.

C. NILAI-NILAI
Nilai-nilai yang harus dipedomani dan dijadikan acuan dalam bertindak dan berperilaku adalah:
1. Kebersamaan. Menentukan tujuan bersama, memecahkan masalah bersama, membagi dan menyelesaikan tugas bersama, mencapai hasil dan menikmatinya bersama.
2. Transparansi. Adanya keterbukaan dalam pengambilan keputusan (kebijakan), dan hubungan antar sesama anggota PSN Perisai Putih.
3. Tanggung jawab. Semua anggota PSN Perisai Putih harus melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
4. Saling percaya. Seluruh Anggota PSN Perisai Putih saling mempercayai, berfikir positif dan tidak saling mencurigai.
5. Saling menghargai. Setiap anggota PSN Perisai Putih harus saling menghormati tugas dan fungsi masing-masing.
6. Disiplin. Setiap anggota PSN Perisai Putih harus menegakkan disiplin sesuai dengan aturan yang beralku.
7. Kreativitas dan Inovasi. Tidak pernah merasa puas atas prestasi yang dicapai, tetapi selalu mensyukurinya sebagai motivasi untuk selalu berkreasi (mengembangkan ide-ide baru) dan mengadakan pembaharuan untuk keunggulan PSN Perisai Putih DKI Jakarta.
8. Pelayanan Prima. Selalu memberikan pelayanan kepada semua stakeholder dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan prinsip A3 (attitude, attention, and action)

BAB III
LINGKUNGAN STRATEGIK

A. analisis lingkungan internal
1. Kekuatan (Strengths)
PSN Perisai Putih DKI Jakarta memiliki beberapa kekuatan, yaitu:
· Sebagian besar tenaga Pelatih (edukatif) berpendidikan S1, S2 dan S3
· Sebagian Pelatih bidang keahlian pernah mengikuti DIklat di tingkat nasional dan memiliki sertifikat di bidang keahlian masing-masing
· Kemampuan staf administrasi relative baik
· Teamwork cukup solid dan komunikasi internal cukup baik
· Fasilitas tempat berlatih memadai dan cukup nyaman.
· Peralatan berlatih cukup memadai
· Jaringan internet telah berfungsi sehingga mudah mengakses berbagai informasi
· Lokasi cukup strategis, berada di pusat pemerintahan.
· Para Simpatisan PSN Perisai Putih DKI Jakarta cukup peduli dengan peningkatan mutu perguruan.
· Kerjasama telah terjalin baik dengan beberapa Pengwil dan Pengda IPSI.
· Adanya unit produksi yang berjalan dengan cukup baik
· Telah beberapa kali mengikuti dan menjuarai berbagai event tingkat Propinsi dan Internasional

2. Kelemahan (Weaknesses)
· Rasio antara pelatih dan anggota, dikoordinator belum berimbang.
· Pelatih pada bidang keahlian Cukup tetapi kompetensinya harus ditingkatkan.
· Masing banyak pelatihan yang memiliki keterbatasan waktu.
· Diklat perjenjangan bidang keahlian belum tersertifikasi.
· Kompetensi dan profesionalisme pelatih relative beragam.
· Alokasi dana operasional pelatihan terbatas, dan penggalangan dana dari orang tua/wali siswa terbatas
· Kemampuan staf administrasi pada umumnya masih belum sesuai yang diharapkan.
· Fasilitas diklat sebagian besar perlu terus ditingkatkan agar sesuai dengan tuntutan perkembangan.
· Pengembangan diri belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
B. analisis lingkungan eksternal
1. Peluang (Opportunities)
· Kondisi sosial politik dan keamanan relatif stabil.
· Ada peluang kerjasasama dengan organisasi dan instansi lain yang relevan untuk peningkatan kualitas SDM.
· Adanya dukungan dari IPSI terutama dalam pengembangan dan peningkatan mutu perguruan.
· Adanya perkembangan teknologi informasi yang dapat diakses dengan mudah dan relatif murah.
· Beberapa orang pelatih sering diundang sebagai instruktur, fasilitator, nara sumber pada berbagai kegiatan di IPSI.
· Hubungan dengan instansi vertical di tingkat Kabupaten cukup baik.
· Adanya beberapa simpatisan yang peduli terhadap peningkatan mutu perguruan.
· Adanya peluang untuk mengajukan proposal kegiatan dengan alokasi dana yang cukup memadai
· Adanya dana bantuan dari donatur yang dapat dimanfaatkan.

2. Tantangan (Threats)
· Selera pasar mudah berubah terhadap kecendrungan minat berlatih.
· Memasuki era globalisasi .
· Bahasa Inggris menjadi tantangan pelatih sebagai bahasa komunikasi global .
· Pemberian sertifikasi dari perguruan yang belum seragam.

C. MATRIKS ANALISIS SWOT (MAKRO)

LINGKUNGAN EKSTENAL
LINGKUNGAN INTRENAL
PELUANG
· Terbuka peluang kerjasama dengan IPSI dan Instasi lain yang relevan.
· Kemudahan akses informasi.
· Peluang pemberdayaan SDM.
· Adanya dukungan dari pengwil , pengda IPSI/ Instansi/ Masyarakat.
TANTANGAN
· Perubahan / perkembangan kebutuhan pasar.
· Kompetisi yang ketet.
· Dana terbatas.
· Bahasa komunikasi.
· Adanya tuntutan terhadap kualitas Pelatihan.
KEKUATAN
· Kualitas sebagian SDM cukup baik
· Tempat berlatih memadai dan represenatif
· Sebagai salah satu dari 10 perguruan histories.
· Kerjasama dengan pengwil, pengda IPSI / instansi lancar
· Unit produksi berjalan cukup baik
· Memiliki pengalaman sebagai juara dalam berbagai event di tingkat propinsi DKI Jakarta
STRENGTHS-OPPORTUNITIES (SO)
· Memberdayakan SDM.
· Mengembangkan dan meningkatkan Unit Produksi.
· Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
· Meningkatkan promosi perguruan.
· Mengupayakan dukungan masyarakat dan pemerintah dalam pembiayaan pelatihan.
· Optimalisasi pemanfaatan fasilitas gedung dan fasilitas lain.
STRENGTHS-THREATS (ST)
· Meningkatkan Kompetensi SDM.
· Meningkatkan pelayanan prima pada anggota.
· Meningkatkan kemampuan SDM dalam berkomunikasi bahasa asing.
· Meningkatkan kualitas Pelatihan ( Input, Proses, dan Output).
KELEMAHAN
· Kualitas sebagian SDM masih perlu ditingkatkan
· Keterbatasan jumlah, kedisiplinan, kemampuan komunikasi (SDM)
· Keterbatasan dana
· Fasilitas dan saran berlatih, perlu ditingkatkan.
· Reward and punishment belum berjalan dengan baik.
WEAKNESSES-OPPORTUNITIES (WO)
· Meningkatkan kualitas SDM.
· Outsoursing untuk memenuhi kebutuhan SDM.
· Menembangkan/ menyusun bahan latihan untuk memperlancar proses pelatihan.
· Optimalisasi pemanfaatan fasilitas.
· Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris berjalan dengan baik.
· Meningkatkan hubungan kerjasama.
· Mengalokasikan dana berdasarkan skala prioritas.
WEAKNESSES-THREATS (WT)
· Keguatan disasarkan pada skala prioritas.
· Optimalisasi pemanfaatan fasilitas.
D. faktor-faktor penentu keberhasilan
Untuk dapat mencapai visi dan misi sebagaimana tersebut di atas, terdapat beberapa faktor penentu keberhasilan, yaitu:
1. Kurikulum. Tersedianya kurikulum, rencana pemelajaran, dan pelaksanaan Pemelajaran yang berbasis kompetensi dan mengacu pada pelaksanaan 4 pilar pembelajaran (learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together), kreativitas dan inovasi.
2. Organisasi dan Manajemen. Adanya struktur organisasi dan manajemen yang efektif dan efisien dan birokrasi yang praktis, serta didukung oleh sistem informasi manajemen yang handal.
3. Sarana dan Prasarana. Tersedianya sarana dan prasarana (fasilitas) yang sesuai dengan kebutuhan proram diklat dan pengembangan mutu perguruan.
4. Ketenagaan. Tersedianya sumberdaya manusia (tenaga administratif maupun pelatih) yang profesional dengan komitmen yang tinggi.
5. Pembiayaan. Tersedianya dukungan dana yang sesuai dengan keperluan program.
6. Peserta Diklat. Adanya peserta Diklat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku (kompetensi) yang sesuai.
7. Peranserta Masyarakat. Adanya masyarakat yang selalu berperan serta dalam pengembangan dan peningkatan kualitas perguruan.
8. Lingkungan. Adanya lingkungan internal yang memperhatikan keharmonisan komponen lingkungan (Abiotik, Biotik dan Kultural)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Considering the fact that it could be more accurate in giving informations.